Assalamualaikum Waohmatullahi Wabarakatuh,
Saudaraku Pengusaha Muslim ysh,
Apabila pada beberapa waktu yang lalu kita sempat berdiskusi mengenai “Produk Warung Makan“, maka kali ini saya akan mencoba mengajak anda mengulas lebih lanjut mengenai “Pengembangan Produk Warung Makan” tersebut.
Pengembangan
produk warung makan merupakan bagian dari kegiatan untuk menciptakan
hubungan antara konsumen dan produk berdasarkan karakteristik dari
produk warung makan, dan pengembangan produk atau kreasi menu sebuah
warung makan sebaiknya dimulai atau diakhiri terutama dilakukan
berdasarkan keinginan konsumen warung makan tersebut. Oleh karena itu,
kreasi menu sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan pada usaha untuk
meniru atau menduplikasi produk (menu) pesaing atau berdasarkan pada
pendapat dari staf/manajemen warung makan. Oleh karena itu, pelanggan
adalah sumber utama atau informan terbaik bagi pengembangan produk
(kreasi menu) warung makan. Hal kedua yang perlu ditekankan dalam
pengembangan produk warung makan adalah pentingnya diferensiasi produk
dan pelayanan warung makan untuk mengurangi dampak negatif persaingan
antar usaha warung makan pada suatu kawasan. Terdapat tiga pihak yang
harus terlibat dalam penyusunan atau kreasi menu baru, yaitu dimulai
dari (keinginan) konsumen sebagai pihak pertama, kepala juru masak
(chef) sebagai pihak kedua, dan manajemen warung makan sebagai pihak
ketiga.
Pada dasarnya pengembangan produk adalah usaha yang
dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang
sedang berjalan atau menambah jenis yang sudah ada.
Menurut Kotler
(2002:3) produk memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang
ditawarkan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik,
jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan.
Tujuan pengembangan produk pada usaha warung makan adalah:
- untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas,
- untuk menambah omzet penjualan,
- untuk memenangkan persaingan,
- untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi,
- untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama,
- untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan,
- untuk mencegah kebosanan konsumen,
- untuk menyederhanakan tampilan produk, misal dengan menggunakan pembungkus / packaging.
Sedangkan
fokus utama pada Pengembangan makanan terutama pada : Adaptasi
pengolahan makanan, Peningkatan kualitas makanan, dan Peningkatan
kualitas makanan.
Adaptasi pengolahan makanan
Sejarah
perkembangan pengolahan makanan dimulai sejak zaman abad sebelum
masehi, yang mulai mengolah makanan dengan menerapkan panas dengan cara
yang sederhana. Perkembangan teknik pengolahan dan penyajian makanan
menimbulkan adanya aliran – aliran dalam gastronomi. Misalnya classical
cooking, nouvele cuisine, fusion food, courtesy food, sampai yang
dinamakan moleculer gastronomie
Dalam pengolahan makanan
tradisional, cara pengolahan/memasak dan alat-alat memasak atau
teknologi merupakan dua aspek yang perlu diperhatikan. Terkait dengan
pengolahan/cara memasak tidak bisa lepas dari faktor sumber daya
manusianya. Mereka dituntut profesional dalam mengadaptasikan seni
kuliner
Adaptasi penyajian makanan
Sebagai
penambah pengetahuan kita, ada beberapa jenis penghidangan makanan yang
biasa dijumpai di restoran / warung makan, yaitu:
- American
service, yakni cara pelayanan makanan yang paling sederhana di mana
makanan sudah disiapkan di atas piring tamu oleh juru masak (cook) dan
disajikan di hadapan tamu, makanan dan minuman disajikan dari sébelah
kanan tamu, dan peralatan kotor diangkat dari sébelah kanan tamu searah
jarum jam. American Service digunakan untuk menyajikan makanan kepada
tamu yang mebutuhkan pelayanan cepat pada restoran/warung makan yang
tidak formal dan membutuhkan prosedur penyajian makanan yang sederhana. - French
service, disebut juga ”service a’la ritz” yaitu penyajian makanan
menggunakan kereta dorong (gueridong) yang berfungsi sebagai tempat
untuk memasak dan memporsikan makanan di atas piring tamu kemudian
disajikan di atas meja tamu. Proses ini dilakukan di hadapan tamu di
atas gueridon. Dalam penghidangan makanan ini ada petugas yaitu chef de
rang yang bertugas meracik, memasak, dan mengatur makanan di tas piring
tamu, serta Commis de Rang yang bertugas menghidangkan makanan kehadapan
tamu dari sébelah kanan tamu searah jarum jam. - English service,
pelayanan ini dilakukan untuk Dinner yang bertempat di ruangan khusus
(private room), makanan diatur di atas pinggan (platter) kemudian dibawa
dari dapur dan diletakan di atas meja tamu bersama, pramusaji selalu
siap sedia apabila diminta untuk menyajikan makanan kepada tamu yang
dihormati oleh tuan rumah (host) atau kepada tamu yang lain. - Russian
Service, disebut juga dengan platter service yaitu suatu pelayanan
makanan yang sudah dimasak, diporsikan di dapur, serta diberikan hiasan
di dapur di atas platter. Makanan tersebut kemudian dibawa kehadapan
tamu dan dipresentasikan, setelah itu diporsikan di atas piring yang
sudah diletakkan di hadapan tamu terlebih dahulu dengan menggunakan
sendok dan garpu (Clam) dari sébelah kiri tamu berlawanan dengan arah
jarum jam. - Banquet service adalah penyajian makanan untuk tamu
dalam jumlah banyak yang biasanya terdapat pada acara-acara khusus. Para
pramusaji biasanya mengatur meja dengan American setting yang juga
dengan menú yang akan disajikan. - Family Service adalah
modifikasi dari American service, semua yang dibutuhkan seperti alat
memasak, dan memporsi makanan sudah dilakukan di dapur. Makanan
ditempatkan di atas piring saji, dan diberi hiasan (garnish) kemudian
diletakan di tengah– tengah meja tamu. Tamu dapat mengambil makanan
memporsi makanan sendiri sesuai dengan dengan keinginannya. Makanan bisa
diisi lagi oleh pramusasji apa bila tamu menginginkannya. - Buffet
service adalah pelayanan makanan dimana peralatan dan makanan sudah
disiapkan di atas meja buffet (buffet table) dalam jumlah banyak. Tamu
dipersilahkan mengambil makanan sendiri yang diinginkan, tugas pramusaji
hanya menyajikan makanan dan minuman ataupun jenis makanan yang sengaja
tidak disediakan di atas meja buffet, dan mengangkat peralatan kotor
dari meja tamu. Dan - Risjttafel service merupakan penyajian
makanan yang telah diadaptasi dari penyajian tradisional menjadi ala
Belanda. Penyajian ini sering digunakan ketika melayani kolonial Belanda
ketika masih berkuasa di Indonesia. Sampai sekarang penyajian seperti
ini masih diterapkan tidak saja untuk melayani orang/wisatawan Belanda,
namun juga untuk wisatawan yang menyukai masakan Indonesia. Makanan
disiapkan diatas meja, dimana nasi merupakan makanan utama diporsikan
oleh pramusaji dan juga lauk pauknya disajikan diatas piring tamu dengan
menggunakan peralatan khusus.
Dari poin ‘Adaptasi Penyajian
Makanan’ ini yang hendak saya tekankan adalah seberapa pun besar atau
kecil nya skala usaha warung makan anda maka saat penyajian makanan
untuk pelanggan anda sebaiknya itu dilakukan dengan cara yang baik,
sopan, dan dikerjakan dengan penuh “respect” terhadap pelanggan warung
makan anda ya . . (ingat selalu bahwa pelayanan prima terhadap pelanggan
adalah salah satu kunci sukses berusaha di bisnis warung makan ini).
Peningkatan kualitas makanan
Kualitas
makanan adalah mutu dari makanan itu sendiri. Kualitas makanan sangat
dipengaruhi oleh penampilan, rasa, aroma, tekstur, suhu pada saat
dihidangkan, warna makanan, dan karakter makanan. Kualitas makanan
sangat mempengaruhi kepuasan dari pada tamu yang menikmati makanan yang
disajikan.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terungkap bahwa mutu atau kualitas makanan dipengaruhi oleh:
- Presentation
yaitu penampilan makanan yang menarik akan membangkitkan selera makan
sehingga akan timbul keinginan untuk menikmatinya. Misalnya penataan dan
kombinasi warna yang tepat dan penyajian yang sesuai. - Taste and
flavor yaitu aroma makanan yang sedap menimbulkan keinginan untuk
merasakan makanan tersebut. Rasa dan aroma makanan yang dihidangkan
harus sesuai dengan bahan utama, bumbu maupun saus yang digunakan dalam
pengolahan. - Texture makanan yang baik adalah sesuai dengan jenis
makanan tersebut. Metode memasak maupun bahan makanan yang tepat dapat
mempengaruhi tekstur. - Temperature yaitu menyajikan makanan harus
sesuai dengan suhu dari jenis makanan tersebut misalnya makanan panas
dihidangkan panas atau makanan dingin dihidangkan dingin. - Color
of Food yaitu warna makanan yang menarik adalah segar dan alami akan
menimbulkan selera makan dibandingkan dengan makanan gosong atau
berwarna pucat. - Character of Food adalah untuk membedakan jenis
makanan yang satu dengan yang lain maka setiap makanan memiliki karakter
atau ciri khas tersendiri, seperti rasa, aroma makanan tersebut,
hiasan, saus, maupun tekstur makanan tersebut.
Jadi, agar
dapat memenangkan bersaingan merebut pelanggannya di usaha warung makan
ini maka pengelola usaha warung makan harus selalu memperhatikan
kualitas yang berkaitan dengan aspek makanan secara keseluruhan baik
dari segi penampilan, rasa dan aroma, tekstur, suhu pada saat
penghidangan, warna makanan, dan karakter makanan, serta dari segi
kebersihan dan kesehatan.
Dengan diterimanya proses pengembangan
produk atau produk baru oleh konsumen, maka pengelola usaha warung makan
akan mendapatkan dua macam sumbangan keuntungan yaitu dengan
meningkatnya laba karena meningkatnya hasil penjualan (laba perusahaan
akan meningkat) dan pengelola usaha akan lebih efektif ketika akan
melaksanakan proses pengembangan produk selanjutnya, sehingga
pengembangan produk merupakan faktor penting yang akan dapat menentukan
hasil penjualan usaha warung makan anda.
Semoga bermanfaat . .
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,
Oleh:
Bpk. Amriwansyah Kumara (Beliau adalah HUMAS KPMI dan juga seorang
praktisi pemasaran, owner jaringan usaha Restoran, dan Cafe & Resto)
PengusahaMuslim.com didukung oleh Zahir Accounting
Software Akuntansi Terbaik di Indonesia
Dukung kami dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. 081 326 333 328 & 087 882 888 727
Donasi
dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah
Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial