Pernahkah Anda merasa terdesak dalam posisi baru dan diminta membuat keajaiban? Apa yang pertama kali Anda lakukan saat Anda diminta menangani kinerja tim yang buruk, departemen atau proyek yang berantakan? Apakah Anda akan langsung terjun dan menyelematkan mereka atau memberikan masukan untuk mencoba berteman atau mempengaruhi orang?
Kelima langkah berikut ini bisa dilakukan berulang kali dan dilakukan setiap saat. Gunakan mereka di setiap peran atau situasi baru dan kami semua akan tahu Anda akan memaksimalkan kesuksesan Anda dan orang lain.
1. Memberikan kejelasan
Jika Anda tidak mengerti apa yang diminta untuk melakukannya bagaimana Anda bisa melakukannya? Lupakan gosip, ide, serta opini Anda sesaat karena langkah pertama adalah mendapatkan kejelasan peran Anda dengan menanyakan berikut:
- Apa yang sesungguhnya diminta dari Anda? Jangan menganggap memahami dari penjelasan awal.
- Peran apa yang harus Anda mainkan? Orang yang tangguh, memiliki motivasi, praktis, rapi, atau semuanya.
- Mengapa mereka meminta Anda? Apakah ini yang Anda lakukan yang membuat Anda memilih peran ini?
- Bagaimana dengan kerangka waktunya? konstrain? ketergantungan?
- Bagaimana dengan lini akuntabilitas, tingkat wewenang, dan lingkup tanggung jawab?
Catatan Penting – jika orang yang meminta Anda untuk mengambil peran ini tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut carilah omrang lain yang bisa. Perjelas alur pelaporan dan tujuan Anda. Tanpa ini semua kesuksesan akan terbatas.
2. Agenda
Cari tahu siapa yang memiliki agenda dan mengapa. Motivasi apa yang ada dibalik kebutuhan ini dan bagaimana mereka mengabungkannya dengan lingkup tantangan yang ada? Dengan memiliki informasi ini akan membantu Anda mengindentifikasi dan mengisi gap dalam waktu singkat.
3. Pemikiran/Ide Awal
Berdasarkan pada Langkah 1 dan 2, serta berbagai isu, kabar angin dan koridor pembicaraan yang Anda angkat, ini saatnya untuk mulai membentuk opini awal. Banyak dari hal ini yang akan ditanyakan, dimana Anda akan menjawabnya di Langkah 4 dan 5. Penting untuk menyimpan penilaian dan tetap membuat opini mencair sampai Anda semua mendapatkan input karena pada tahap ini Anda hanya bicara dengan wewenang yang lebih tinggi dan belum bicara dengan tim Anda yang baru.
4. Mendengarkan dengan aktif
Bersifat kritis pada hasil adalah dengan membicarakan terlebih dahulu dengan orang yang Anda ajak kerja. Cara terbaik melakukannya dengan 1-on-1. Persiapan adalah imperatif:
- Bersihkan buku harian Anda dan buat waktu 1-on-1 dengan setiap orang.
- Menetapkan harapan melalui komunikasi:
- Mengapa Anda yang terpillih. Tentukan gambaran peran Anda. Berpegang pada fakta
- Tujuan dari 1-on-1
- Berikan input yang diharapkan dari masing-masing individu. Perjelas ini adalah sesi kolaborasi dan peluang mereka untuk memberikan kontribusi. Anda menginginkan input mereka dalam:
- Apa yang bisa dilakukan dengan baik
- Apa yang tidak
- Apa yang mereka lihat sebagai isu dan resiko
- Hal-hal apa yang mereka percaya bisa ditingkatkan, mengapa, dan bagaimana
- Tingkat keterlibatan atau kontribusi yang mereka persiapkan untuk didapatkan/diberikan.
- Ekspektasi yang diberikan pada Anda
- Melakukan masing-masing sesi berdasarkan integritas. Dekati mereka satu persatu sebagai kanvas kosong dan dengan pemikiran terbuka. Bertindak tegas tapi adil. Anda ingin membuat atsmosfer kolaborasi. Dimana kepercayaan bisa dibangun melalui kejujuran dan transparansi. Biarkan tim tahu bahwa ini adalah tahapan ladang permainan dan mereka banyak memilikinya, jika tidak lebih, memberikan kontribusi seperti Anda.
- Biarkan mereka bicara untuk mengeluarkan semua keluhannya serta memastikan kembali ke sesi jalur jika dibutuhkan. Ini adalah peluang mereka untuk menjadi konstrukfit dan memberikan kontribusi secara pro aktif, bukan sekedar sesi keluhan.
- Membuat banyak catatan. Uraikan kembali apa yang merkea katakan untuk memastikan Anda memahaminya dengan benar. Ada beberapa hal yang bisa dan tidak bisa Anda pengaruhi, jadi jangan memaksa.
- Selalu tanyakan ‘apa lagi?’sampai Anda lihat bahasa tubuh mereka dan mendengarkan kata-kata yang dikeluarkan.
- Tutup sesi dengan pernyataan yang jelas tentang apa yang akan terjadi kemudian.
5. Merencanakan Tindakan
Inilah saatnya untuk berkonsolidasi apa yang akan Anda lakukan, apa yang Anda inginkan/orang lain lakukan, tonggak sejarah yang perlu dicapai dan ketepatan waktu, dan pendekatan apa yang dilakukan. Penting untuk menginvestasikan waktu dan upaya seperti:
- Anda tidak ingin merusak momentum yang di buat di Tahap 4 dengan memberikan lip servis pada tim baru Anda.
- Apapun yang Anda rencanakan harus tetap terkait dengan penjelasan singkat yang sudah Anda berikan.
Menggunakan semua input yang bisa ditambahkan pada ide atau opini Anda untuk mengembangkan rencana kolaborasi yang sebenarnya. Gaya penyampaian Anda juga kritikal, meski Anda sudah mendekati Langkah 4 dengan menggunakan informasi yang sudah Anda dapatkan di Langkah 1, seharusnya sudah ditetapkan dan tidak dirubah secara radikal. Selalu mulai bagamaimana Anda melanjutkankannya sementara juga bersiap untuk beradaptasi saat situasi berubah.
Jangan lupa untuk membagi rencana! Memelihara momentum yang Anda ciptakan dan memaksimalkan peluang untuk sukses dengan mengkomunikasikan apa yang harus dilakukan dan bagian yang harus dimainkan setiap orang. Kejelasan tujuan memastikan pembelian karena setiap orang di dalam tim Anda memerlukan Anda untuk menetapkan langkah 1 mereka.
Oleh: Deanne Earle adalah konsultan bisnis global dan program/project manager dengan spesialisasi perubahan organisasi
Sumber: www.articlebase.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com