7 Tip Kesuksesan Hubungan Bisnis

Hubungan bisnis memiliki banyak bentuk. Ada yang dalam bentuk komitmen formal jangka panjang atau jangka pendek guna menguji konsep pasar. Prinsip yang sama diterapkan di semua kasus.

Gunakan strategi berikut untuk hubungan kerjasama yang kuat dan tetap kuat.

#1 – Mulai dengan menciptakan Visi &  Misi

Dalam bisnis apapun, penting bagi rekanan untuk menentukan visi dan misi usaha sebagai langkah yang paling awal. Jika ide-ide tidak diarahkan ke arah yang sama, maka akan muncuk masalah.

Motif masing-masing rekan bisa saja berbeda. Namun sasaran dan metode secara keseluruhan haruslah sama.

Tom memilih Dominic sebagai rekan karena masing-maisng melihat adanya kebutuhan pasar akan fasilitas dapur. Tom dulunya seorang kontraktor komersial yang mengerjakan fasilitas restoran dan katering. Dominic adalah seorang manager sekolah kuliner dan memiliki hubungan yang sangat baik dengan industri penyajian makanan. Mereka setuju dengan visi mendirikan fasilitas dengan ukuran 2,000 meter persegi, dengan 3 shift produksi, memberikan jasa sebagai dapur uji untuk sekolah kuliner dan kontrak jangka panjang serta proyek klien.

Tip: Luangkan waktu untuk membahas visi dan misi perusahaan dengan rekanan Anda. Lihat apa yang menjadikan dorongan dan motivasi dalam bisnis anda. Berikan tujuan dan tentukan apa yang ideal bagi bisnis. Buat visi dan misi gabungan dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan lainnya.

#2 – Pastikan kebutuhan dan harapan masing-masing rekanan terpenuhi

Masing-masing individu dalam hubungannya memiliki alasannya sendiri dalam menjalin rekanan. Terkadang seseorang mencari rekanan untuk modal, untuk keahlian, ada juga untuk koneksi. Tidak semuanya selalu ditampilkan, namun tetap menjadi harapan yang  mendasari. Jika harapan tidak dipenuhi, hubungan bisa jadi menyusahkan.

Karena keahlian, motivasi dan kepribadian orang yang bermacam-macam, maka sangat penting membicarakan ini sebelum segala sesuatunya dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis.

Karena kebutuhan dan harapan individu yang berubah-ubag sepanjang waktu, rencana pemutusan atau modifikasi juga harus dibuat dalam bentuk tertulis.

Gabe dan Rosa memiliki usaha distribusi grosir yang berjalan timpang. Kemudian Gabe sakit dan tidak bisa bekerja selama beberapa bulan. Sementara itu Rosa harus mejalankan bisnis sendirian. Ketika dia sudah mampu melakukannya, saat Gabe kembali dia tidak memiliki energi atau motivasi yang mengembalikannya ke perannya semula. Rosa tidak siap untuk melakukannya sendiri dalam jangka panjang. Hingga mereka duduk bersama untuk membahas harapan mereka, masing-masing merasa kecewa dan perasaan tidak enak menyerang mereka.

Tip: Cari tahu apa yang diharapkan rekanan dari Anda dalam sebuah kerjasama. Bagi harapan Anda juga. Jika diperlukan, buat  rencana jika ada perubahan atau minat pribadi atau bisnis, dengan demikian harapan bisa disusun ulang.

#3 – Identifikasi dan utilisasi kekuatan masing-masing rekanan

Karena rekanan menggabungkan berbagai alasan dan harapan, terkadang kekuatan masing-masing individu terlewatkan. Kekuatan yang paling jelas bisa dikenali; namun,  kekuatan yang mendasari, saat dilakukan biasanya membuat perbedaan yang bsear dalam motivasi jangka panjang, komitmen, dan keberhasilan.

Restoran Ted dan Rudy telah berjalan stabil setelah dua tahun beroperasi. Ted bertanggung jawab untuk urusan dapur, Rudy yang menyelesaikan sisanya. Dengan bantuan seorang coach, Rudy menyadari bahwa salah satu kekuatan pribdinya adalah kemampuan dan minat artistiknya.  Saat dia memutuskan untuk menggabungkan unsur seni dengan bisnis, rata-rata penjualan naik hingga 35% pada bulan pertama dan sebesar 25% pada bulan berikutnya. Dia menggunakan restoran sebagai galeri seni untuk dirinya dan tamu seniman. Restoran sering dicantumkan dalam media seni dan kalender. Ted mendapatkan inspirasi untuk menciptakan menu “ artistik” .

Tip: Mengeluarkan dan utilisasi kekuatan individu dalam bekerjasama akan menambah motivasi, energi dan juga merupakan rintangan untuk kesuksesan jangka panjang. Buatlah catatan kekuatan pribadi dan mintalah rekan untuk melakukan hal yang sama. Kemudian duduk bersama dan membicarakan bagaimana anda bisa menerapkannya dalam bisnis.

#4 – Mendukung batasan rekanan

Dalam upaya menghemat dana,  hal-hal kecil bisa menimbulkan masalah di area tertentu dimana rekanan tidak memiliki baik keahlian maupun minat. Seiring waktu, hal ini bisa menenggelamkan usaha Anda. Batasan bisa di area manapun: strategi, pengembangan produk/jasa, pemasaran dan penjualan, manajemen personalia dan operasional, manajemen keuangan dan administratif. Dimanapun mereka, penting untuk mengidentifikasinya sedini mungkn dan memiliki rencana untuk mengelolanya sehingga tidak lepas dari genggaman tangan.

Amanda dan Tracy membukan spa organic dimana semua produk yang digunakan dan dijual adalah organik. Mereka juga menawarkan konsultasi pribadi untuk kesehatan personal. Bisnis berjalan dengan baik, namun mereka tidak tahu bagaimana mengelola alur kas. Pada akhirnya mereka menemukan dirimereka berada dalam timbunan hutang. Jawabannya, tentu saja, mereka membutuhkan dukungan manajemen bisnis dan keuangan. Berdasarakan saran dari seorang advisor, mereka menyewa seorang business manager yang mampu memberikan dukungan di area yang menjadi kelemahan mereka.

Tip: Lihat area yang menjadi masalah bagi Anda. Peluangnya adalah area ini bisa jadi memberikan keuntungan dengan dukungan ekstra. Jika menurut Anda, Anda tidak mampu melakukannya…pikirkan lagi. Anda tidak mampu untuk tidak mendukung batasan. Celah ini adalah dimana nilai bisnis yang sedikit demi sedikit bergeser. Jangan biarkan terjadi dalam bisnis Anda.

#5 – Menetapkan tujuan perusahaan dan individu

Cara ideal bagi rekanan untuk mendekati tujuan adalah memulainya dengan tujuan perusahaan, kemudian menciptakan tujuan masing-masing. Tujuan individu harus mendukung tujuan perusahaan. Tujuan harus mengukur dan mendukung harapan. Menuliskan hal ini sangat penting bagi rekanan.

Theresa dan Irena memiliki catatan yang bagus dalam hal bisnis maketing. Mereka menentukan tujuan perusahaan secara verbal, tapi tidak mempertimbangkan bahwa masing-masing bertanggung jawab atas pencapaian tujuan. Saat tujuan tidak tercapai, mereka saling menyalahkan dan segala sesuatunya menjadi semakin buruk.

Tip: Meninjau dan meng-update tujuan perusahaan bersama dengan rekan. Kemudian masing-masing rekanan menentukan tujuan individu yang mendukung tujuan perusahaan sesuai  dengan bidang keahliang masing-masing. Buatlah semua ini dalam bentuk tertulis dan masing-masing berkomitmen untuk mencapai sasarannya. Dan diakhir periode tidak ada lagi pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab untuk apa

#6 – Menangani perselisihan, kekecewaan dan tekanan lebih awal

Seperti dalam bentuk rekanan apapun, perselisihan akan terjadi. Menanganinya dengan efektif adalah kunci untuk menjaga hubungan dengan lebih baik. Jangan biarkan perasaan buruk semakin memperparah keadaan. Buatlah aturan dimana masing-masing bisa saling mendekati juja ada sesuatu yang perlu dibicarakan.

Ketika terjadi penyimpangan dalam diri Art terkait dengan isu personal dan menggunakan sedikit waktunya untuk bisnis, hubungan kerjasama menjadi tegang. Charlotte tidak ingin memperburuk keadaan dengan menantang bagaimana Art menggunakan waktunya. Dia tidak mengatakannya secara langsung pada Art, tapi membuat penilaian yang buruk bagaimana dia “menjalankan” bisnis.  Charlotte menjadi kecewa dengan bisnisnya dan membiarkan menjadi buruk sebelum pada akhirnya dia meminta bantuan pihak lain.

Tip: Terkadang sulit untuk mendekati seorang rekan, terlebih hubungan yang sudah berlangsung lama tapi menjadi buruk. Diskusi bersama yang dijadwalkan secara periodik merupakan ide yang baik. Sekali dalam seminggu diperlukan dalam beberapa situasi, tapi setidaknya sekali dalam sebulan dimana setiap orang diperkenankan datang dengan membawa agenda mereka. Merupakan hal terbaik untuk membeicarakan apa yang ingin anda lihat dalam bisnis dan bersikap positif. Persiapkan rencana untuk perubahaan saat anda melihatnya. Ini akan memberikan orang lain sesuatu untuk dikerjakan dan ditanggapi.

#7 – Menentukan peranan masing-masing rekan, termasuk tanggung jawab

Apakah Anda dan rekan memiliki peran kerja yang dituangkan secara tertulis? Jika tidak maka Anda menjalankannya berdasarkan asumsi yang salah. Peran kerja mirip dengan deskripsi kerja dimana mengandung konotasi “bertanggung jawab atas” dengan daftar tugas dan hasilnya. Kekurang jelasan aturan kerja merupakan sumber tekanan utama dan kekecewaan dalam hubungan rekanan.

Pamela tahu bahwa dirinya adalah sales yang handal dalam bisnis asuransi . Tapi dia mengharapkan rekannya, Charles, untuk turut terjun dalam usaha tersebut, meskipun belum dibahas secara mendalam dan dituangkan dalam bentuk tertulis. Saat Pamela tahu Charles menangani bisnis pribadi saat jam kerja, dia menjadi kesal. Gambaran mental Charles terhadap peran kerja sangat berbeda dari pandangan Pamela. Diskusi dan klarifikasi masing-masing peran kerja perlu di susun dengan jelas.

Tip: Tentukan dengan jelas tugas yang akan dilakukan dan minta rekan juga melakukan hal yang sama. Dengan demikian, masing-masing bertanggung jawab atas diri masing-masing. Jika ada tugas yang tidak tercakup, sewa seorang spesialis. Tujuannya adalah memastikan semua pekerjaan telah tercakup dan tanggung jawab ditetapkan dan diketahui

Dengan mengikuti tips yang sederhana ini Anda akan mendapatkan hubungan rekanan yang solid dan kokoh serta usaha yang kuat dan menguntungkan.

***

Oleh Marian Banker, MBA
Sumber: http://primestrategies.com.

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com

Video Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28