Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia

Artikel, Umum

Nasehat Ramadhan: Dulang Pahala Lailatul Qadar

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Saudaraku! Anda kuasa mengangkat tangan untuk berdoa selama 5 jam tanpa henti?  Atau mungkinkah anda kuasa untuk mendirikan sholat semalam suntuk; 8 jam tanpa henti? Berat dan mungkin juga anda langsung berkata, “Waaaah saya tidak kuasa melakukannya…”

Bagaimana kalau membaca Al Qur’an selama satu minggu tanpa henti, walau hanya sekedar untuk makan, minum atau buang air kecil? Anda bisa melakukannya?

Anda merasa berat, atau bahkan merasa mustahil untuk melakukannya.

Saudaraku! Itu semua mudah, dan bahkan lebih lama dari itu juga mudah, bukan hanya seminggu bahkan puluhan tahunpun anda bisa. Tidak repot kok, dan bahkan ringan sekali, anda dapat melakukan semua itu tanpa harus berkeringat, atau gemetaran atau juga kesemutan.

Luar biasa bukan? Anda ingin tahu bagaimana cara melakukannya? Inilah caranya:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ {1} وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ {2} لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ {3} تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ {4} سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ {5}. القدر 1-5

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan (lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Qs. Al Qadar: 1-5)

Saudaraku! malam Lailatul Qadar dinyatakan lebih baik dari 1000 bulan. Tahukah anda berapa tahun lamanya 1000 bulan itu? 1000 sama dengan 83 tahun 4 bulan.

Allahu Akbar. Anda beribadah kepada Allah pada malam itu berarti lebih baik dari beribadah selama 83 tahun 4 bulan.

Saudaraku coba anda merenung sejenak, kira-kira anda akan hidup di dunia ini berapa tahun lamanya? 70 tahun? Atau 80 tahun atau 90 tahun?

Anggap saja anda diberi umur panjang selama 90 tahun. Akan tetapi menurut prediksi anda, kira-kira keadaan fisik anda saat telah berumur 90 tahun seperti apa? Mungkinkah anda masih gagah perkasa seperti sekarang, ataukah fisik anda telah lemah, dan tidak kuasa melakukan banyak hal, kecuali dengan bantuan anak-cucu anda, bukankah demikian?

Jadi, mungkin seumur hiduppun anda tidak mungkin bisa sholat, atau berdoa, atau membaca Al Qur’an terus-menerus selama 83 tahun 4 bulan, tanpa henti.

Inilah yang mendasari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Beliau berusaha untuk menepati Lailatul Qadar dengan banyak beribadah, sholat malam, membaca Al Qur’an dan banyak-banyak berdoa, memohon kebaikan dunia dan akhirat.

‘Aisyah radhiallahu ‘anha; istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisahkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ. رواه مسلم

“Dahulu, semasa hidupnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sunguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu-waktu lainnya.” (Riwayat Muslim)

Pada riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada umatnya dengan bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ. متفق عليه

“Carilah lailatul Qadar pada hari-hari ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Coba anda bayangkan! Andai anda telah mengenal dan memanfaatkan kesempatan Lailatul Qadar sejak sepuluh tahun silam. Itu arinya sama saja anda telah beribadah melebihi 10 x 83,3 = 833 tahun. Dan bila anda telah menggunakan kesempatan indah ini sejak 20 tahun silam, maka itu artinya pahala ibadah anda melebihi pahala ibadah selama 1.666 tahun.

Allahu Akbar! Luar biasa, betapa banyak pahala yang anda peroleh. Akan tetapi, apakah selama ini anda benar-benar telah memanfaatkan malam lailatur Qadar sebaik-baiknya? Coba anda mengingat-ingat kembali memori amalan bulan Ramadhan anda tahun-tahun silam! Semakin anda berusaha mengingat-ingat, maka hanya penyesalanlah yang semakin membayangi hati anda. Bukankah demikian?

Bila demikian adanya, maka sudah saatnya pada ramadhan kali ini anda bangkit dan menyingsingkan lengan baju guna bangkit dari kelalaian yang telah berkepanjangan.

Saudaraku! Lailatul Qadar adalah benar-benar malam yang sangat utama, dan peluang emas yang harus anda temukan. Malam itu adalah kesempatan anda untuk menggapai rahmat Allah sebanyak-banyaknya.

Saudaraku! Bila anda telah berpuasa di bulan suci ini, maka sudah saatnya bagi anda untuk terus mengais bekal kehidupan di akhirat, dengan memasuki pintu-pintu kehidupan akhirat lainnya.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ikhlas, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan. Dan barang siapa yang mendirikan shalat di malam Lailatul Qadar, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Pintu-pintu akhirat saat ini telah dibuka semuanya, tidak ada satupun yang tertutup di hadapan anda. Gunakanlah kesempatan ini, siapa tahu ini adalah kesempatan terakhir bagi anda untuk mendapatkan kesempatan indah ini.

Sertakan keluarga anda untuk turut merasakan indahnya malam Lailatul Qadar dan turut serta mendapatkan kemurahan Allah padanya.

‘Aisyah radhiallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisahkan tentang kesungguhan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menjalani kehidupan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan:

إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ. رواه مسلم

“Bila telah memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam harinya (dengan mendirikan sholat dan banyak doa) serta membangunkan keluarganya.” (Riwayat Muslim)

Begitu besar perhatian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang malam itu, sampai-sampai menjadikan ‘Aisyah radhiallahu ‘anha merasa perlu untuk bertanya kepada beliau tentang apa yang seyogyanya ia lakukan:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ : قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Wahai Rasulullah, andai aku mengetahui bahwa aku mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang seyogyanya aku ucapkan?”

Beliau menjawab, “Katakanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Adapun tambahan kata “kariim” setelah “Allahumma innaka ‘afuwwun…” tidak terdapat satu dalam manuskrip pun. Lihat Tarooju’at Al ‘Alamah Al Albani fi At Tash-hiih wa At Tadh-‘if no. 25)

Inilah adalah salah satu doa yang paling bagus. Betapa tidak, doa ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada istri beliau tercinta agar diucapkan pada malam yang paling mulia.

Dengan doa ini, anda memohon kepada Allah agar diberikan afiat (terbebas) dari segala hal yang merugikan atau merusak diri anda, baik dalam agama atau dunia.

Bila anda telah mendapatkan afiat pada badan, rizki, dan  keluarga dari segala hal yang merugikan, maka anda telah mendapatkan keberuntungan yang tiada banding.

Dan bila anda telah mendapatkan afiat dalam urusan agama, maka anda telah terjauhkan dari siksa neraka dan berhasil menggapai nikmat di surga.

Demikianlah seyogyanya anda menyambut dan beramal pada malam Lailatul Qadar. Anda banyak mendirikan sholat lalu banyak berdoa, memohon kebaikan dunia dan akhirat.

Selamat berjuang mencari malam Lailatul Qadar, semoga anda berhasil mendapatkannya, dan merasakan betapa besar karunia Allah yang anda peroleh padanya.

Wallahu a’alam bisshawab.

***

Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Artikel www.pengusahamuslim.com

Video Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28